Monday, November 9, 2015

No Escape [m-2015] - Tumbal-Tumbal Masa Depan


 

Quote
 “Hal pertama yang rusak dalam perang adalah pelayanan hotel.” ~NN (Versi aslinya: “The first casualty of war is room service.”

Input


Sudah lama saya tidak melihat filem thriller politik yang mencekam seperti ini. No Escape [The Weinstein Company, 2015] sedikit banyak mengingatkan kita pada suasana muram dan menegangkan dalam keadaan perang, atau lebih tepatnya pembantaian. Filem ini sedikit banyak mengingatkan saya pada Tears of The Sun [Columbia Pictures, 2003] dan Hotel Rwanda [Metro-Goldwyn-Mayer, Lionsgate Films, 2004].




Trailer




 
Review Plot
Seorang insinyur berkebangsaan Amerika, Jack Dwyer (Owen Wilson) ditugaskan oleh perusahaan tempat dia bekerja ke sebuah negara di Asia Tenggara yang tidak disebutkan namanya. Satu-satunya clue adalah bahwa negara ini bertetangga dengan Vietnam. Jack membawa serta istri dan kedua anak perempuannya yang masih bocah untuk menyambut hidup baru yang menantinya.
Di pesawat, keluarganya sempat berkenalan dengan seorang pria beraksen Inggris bernama Hammond [Pierce Brosnan], seorang expatriat. Perkenalan itu berlanjut saat mereka telah mendarat, ketika Hammond menawarkan tumpangan kepada Jack dan keluarganya, karena ternyata transportasi yang dijanjikan perusahannya tidak berhasil untuk menepati skedul, karena sesuatu hal.
Sepanjang perjalanan menuju hotel pada awal malam itu, Jack menangkap situasi yang ganjil, tetapi ia memilih tidak memperdulikannya. Jack, tidak tahu, beberapa jam sebelumnya, pemberontak bersenjata telah melancarkan kudeta dan membunuh Perdana Menteri.
Jack dan istrinya pada awalnya berseloroh tentang bagaimana mereka telah kembali ke jaman batu: televisi, saluran telefon kabel, saluran seluler, semua tidak berfungsi. Saat Jack keluar hotel dan menuju kedai majalah di beberapa blok dari hotelnya, dia terjebak di dalam kerusuhan antara pemberontak dan pasukan keamanan.
Jack segera mencari jalannya kembali ke hotel. Situasi mengeskalasi demikian cepat, sampai kemudian mereka menyadari, hotel tempat mereka tinggal adalah salah satu sasaran amukan para pemberontak. Karena di hotel ini tinggal para warga negara asing, yang disebut oleh pemberontak telah merampas kemerdekaan mereka dengan berbagai perjanjian yang busuk dan merugikan mereka.
Jack kemudian juga sadar, bahwa perusahaan tempatnya bekerja yang bergerak di bidang penyediaan air bersih, memiliki reputasi buruk di mata pemberontak, dan itu membuat Jack dan keluarganya menjadi salah satu target utama. Oh, tidak, mereka tidak akan bernegosiasi, mereka akan menangkap dan membunuh setiap warga asing. Dan, bantuan keamanan bukanlah hal yang bisa diharapkan lagi.
Jack tentu saja kemudian bergantung pada naluri dasarnya untuk melindungi diri dan keluarganya. Dan pada saat krusial, Hammond datang dan mengungkapkan jati dirinya yang sesungguhnya. Ia adalah seorang Agen CIA yang bertugas ‘membuka jalan’ bagi kelancaran segala kepentingan Amerika di negara itu. “Mereka, para pemberontak itu, hanya sedang melindungi masa depan anak-anak mereka dari kerakusan kita.” Menurut saya, di bagian inilah titik sentral dari filem berdurasi 103 menit ini.

Kata Saya
Sambutan yang dingin terhadap filem ini mungkin disebabkan oleh cerita yang tidak bisa dikatakan spektakuler: seseorang (dan -kebetulan- ia bersama keluarganya) terjebak dalam sebuah situasi yang mencekam. Mereka harus menyelamatkan diri, apapun caranya. Lalu mereka pun dipahamkan kenapa mereka harus menghadapi segala kesusahan itu. Lalu, dengan pengalaman-pengalaman yang mendebarkan, mereka berhasil keluar perbatasan, selamat dengan hanya luka-luka kecil. Cliche? Haha.
Bagaimanapun, felem ini mendatangkan keuntungan dalam catatan Box Office, melebihi 10 kali lipat dari bujetnya. 

Rekomendasi
Saran saya, kalau mencari tontonan berkualitas, percayalah pada rating, terutama metacritic. Kalau ingin mengobati rasa kangen pada Brosnan atau Wilson, percaya IMDb. Kalau Anda sedang ‘harus menonton sesuatu’, tontonlah hanya jika Anda tidak memiliki tontonan lain. Itu terbaik yang bisa saya katakan. Tetapi, saya sendiri tetap menikmati filem ini. Haha.

Fitur
Genre: Aksi, Thriller
Cast: Owen Wilson, Lake Bell, Sterling Jerins, Claire Geare, Pierce Brosnan, Spencer Garrett, dst.
Sutradara: John Erick Dowdle
Rating: IMDb 6.8/10 | RT 46% | metacritic 38%
Perusahaan Produksi: Bold Films, Brothers Dowdle Productions
Distributor: The Weinstein Company
Runtime: 1j43m
Bujet: USD5juta
Box Office: USD54,5juta

Glosari
NA.

Saran Bacaan

----
Terimakasih telah mengunjungi.[]
komen fb
0 komen g
Facebook Comments by Blogger Widgets

0 comments:

Post a Comment