Sunday, December 21, 2014

The Equalizer [m-2014] - Kedamaian Itu Mahal

a. Review Plot

Robert McCall (Denzel Washington) adalah lelaki yang telah memutuskan untuk melepaskan ikatannya dengan masalalunya. Ia mendapatkan profesi baru, pegawai sebuah toko peralatan bangunan Home Mart di Boston, Massachusetts. Ia mengganti teman-temannya. Dan ia hidup sendiri. Ia telah membentuk hobi baru, membaca novel. Ia telah mengarang cerita tentang masalalunya, tentang pekerjaannya dahulu, tentang mantan istrinya yang gemar membaca novel dan karenanya sekarang ia memanfaatkan waktu luangnya pada waktu malam (ia menderita insomnia akut, ini bukan karangan) untuk menikmati teh hangat di bar langganannya ditemani sebuah novel.
Di bar ini ia telah berulang kali melihat perempuan muda itu, datang untuk minum atau makan. McCall tidak pernah membuat kontak dengannya. Ia hanya memperhatikan saja. “Perempuan muda,” pikirnya, “terlalu muda untuk menghadapi dunia sendirian.” Lalu ia akan hanyut dalam buku yang dibawanya.
Gadis muda berdarah Rusia itu bernama Teri. Itu hanya alias, nama yang dipergunakannya dalam bisnisnya. Aslinya ia bernama Alina. Suatu ketika Alina memulai berbicara dengan McCall. Kebetulan Alina familiar dengan buku yang dibaca McCall saat itu. Mereka berbicara tidak pada satu meja yang sama. Sebuah panggilan di hape Alina memutuskan obrolan mereka. Alina harus kembali melakoni perannya sebagai Teri. Perempuan muda yang terjebak dalam dunia prostitusi yang dijalankan oleh para gangster Rusia di bawah sayap bisnis bernama Russian Nights.
Hubungan McCall dan Alina perlahan menjadi semakin akrab. Suatu ketika McCall membawakan makanan kepada Alina di bar itu. “Seseorang di tempat kerjaku berulang tahun.”
“Selamat berulang tahun, seseorang.”
Mereka mengobrol, kali ini Alina melanggar protokol, ia duduk di seberang meja yang sama dengan McCall. Ia tiba-tiba sadar tidak diundang ke meja itu, dan merasa canggung, “Maafkan aku.”
“Tidak apa-apa. Ayo. Duduklah.”
McCall semakin mengenali Alina. McCall tetaplah hantu bagi Alina, ia memberitahukan Alina beberapa hal tentang dirinya, dangkal, dan membiarkan gadis itu menarik kesimpulan tentangnnya. Setidaknya McCall tidak berbohong tentang namanya. Alina ingin jadi penyanyi. Ia memberikan sekeping CD berisi rekaman lagu yang dibuatnya sendiri. “Kau bisa menjadi apa saja yang kau inginkan.” Kata McCall.
“Tidak di duniaku.” Suara Alina dingin, perpaduan antara kesedihan dan ketegaran, juga harapan yang rapuh. Namun McCall tahu gadis itu belum mau menyerah.
“Ganti duniamu.” McCall tersenyum secukupnya dengan menatap tepat ke mata gadis itu, tidak cukup lebar untuk membuat gadis itu merasa konyol, tapi cukup untuk memberi sinyal kepada gadis itu bahwa ia yakin gadis itu mampu.
Beberapa malam kemudian McCall tiba lagi di bar itu. Bartender mengabarkan padanya bahwa Alina sedang di rumah sakit setelah dihajar cukup parah oleh beberapa orang. McCall membesuk Alina. Dari luar ruang ia melihat kondisi Alina. Ia benar-benar telah dihajar dengan cukup serius.
McCall mengambil uangnya, 9800 Dolar. Mengunjungi komplotan Russian Night yang beberapa malam sebelumnya meninggalkan kartu nama mereka padanya. “Apa yang kau mahu?”
“Kebebasan bagi gadis itu.”
McCall tahu hal ini tidak akan semudah itu. Dia datang, menyerahkan uang, lalu mereka bisa mendapatkan kesepakatan. Para gangster Rusia ini lebih angkuh dari itu. “Kau mempermalukanku!”
Bertahun-tahun lalu, ketika ia memutuskan untuk berpisah dengan masa lalunya dan membentuk kehidupan baru, dia telah berjanji pada seseorang yang dicintainya untuk tidak lagi melakukan hal-hal buruk itu. Tapi Alina atau Tery membutuhkannya. Dan ia tidak bisa membantu gadis itu selain dengan kembali kepada dirinya yang dulu, seorang pembunuh kelas atas. Ia adalah pensiunan Baret Hijau Amerika berpangkat terakhir Letnan Kolonel, mantan Petugas Operasi Paramiliter di Special Operation Group di bawah CIA.
Kali ini ia akan membiarkan tangannya berlumur darah lagi. McCall membunuh para gangster Russian Nights itu, mereka sama sekali tidak memiliki kesempatan. McCall melumpuhkan mereka dengan cepat, tapi membiarkan mereka mati dengan lambat. Mereka menikmati kematian itu sepenuhnya. Detik demi detik. McCall duduk di samping mereka, menemani mereka menjemput maut. Ia telah memberi mereka pilihan yang adil, “Seharusnya kalian mengambil uang itu.”
Melumpuhkan Russian Nights ternyata bukan akhir, tapi awal perang baru McCall. Pengendali Russian Night di Russia Vladimir Pushkin (Vladimir Kulich) telah mengutus orang kepercayaannya ke Boston untuk menyelesaikan masalah ini dan memastikan ‘kesehatan’ usaha mereka di Boston. Orang itu dikenali dengan nama Teddy (Marton Csokas).
Teddy adalah seorang pembunuh berdarah dingin. Cocok untuk memberi nuansa ketegangan sebagai orang yang akan dihadapi McCall. Csokas sendiri memainkan peran Teddy dengan lumayan memikat, meskipun karakternya tidak diolah untuk menampilkan kharisma seumpama Don Vito Corleone (Marlon Brando) dalam The Godfather [1972]. Teddy murni seorang pembunuh berdarah dingin yang tidak mentoleransi kebohongan dan kegagalan menunjukkan rasa hormat. Dalam perburuannya terhadap orang tak dikenal yang telah menghancurkan salah satu sayap bisnis mereka, Teddy telah membentuk tim pasukan kecilnya sendiri.
McCall kembali menemui kekasihnya yang kini telah menikah dengan rekannya. Mereka adalah rekan-rekan dari masa lalu. “Sudah sifatmu untuk tidak bisa diam,” kata perempuan itu, Susan Plummer (Melissa Leo), “Karena itu adalah apa adanya dirimu. Jadilah dirimu, Robert.”
McCall kembali ke Boston, menyambut Teddy dan pasukannya. Perang ini berakhir di Russia, di rumah mewah milik Pushkin. “Apa yang kau cari di sini?” Tanya Pushkin terkejut mendapati McCall di rumahnya.
“Kedamaian.”
Kembali ke Boston. Kali ini McCall tidak lagi hanya membawa novel ke bar di sudut jalan itu. Ia juga membawa serta laptopnya. Ia telah membuat iklan dalam jejaring internet yang menawarkan bantuan kepada orang-orang yang bermasalah. Ia telah kembali kepada dirinya sendiri. McCall telah menemukan tujuan hidupnya. Damai memang harus diperjuangkan, terkadang dengan perang.



Pengembangan Serial Televisi Tahun 80an
The Equalizer yang dibintangi Washington ini adalah pengembagan dari seri tivi dari tahun 80an dengan judul sama. Bisa dikatakan bahwa film yang dibintangi oleh Washington ini sebagai remake untuk prequel serial tivi tahun 80an tersebut. Serial yang pernah ditayangkan di TVRI ini disiarkan pertama kali di jaringan televisi Amerika CBS sejak 18 Sep 1985 s/d 24 Agu 1989, dalam 4 season yang mengandungi 88 episode.

logo CBS
title Equalizer seri tivi 80an



Namun, terdapat perbedaan yang menurut saya sangat menarik antara serial televisi tahun 80an tersebut dan filem layar lebar tahun 2014, yakni pada serial televisi itu karakter Robert McCall diisi oleh seorang bernama Edward Woodward yang adalah seorang pria kulit putih. Woodward memerankan McCall dalam semua 88 episode serial televisi itu.

McCall (Woodward) menmbidikkan Uzi-nya



 
*****

b. Trailer 




c. Kritik
Pertama kali melihat salah satu edisi poster filem ini, saya langsung memendam keinginan kuat untuk menonton filemnya, semakin kuat setelah mengunjungi youtube untuk melihat trailernya. Hal pertama dan utama yang menimbulkan hasrat itu adalah nama Denzel Washington. Namanya adalah janji tersendiri bagi kualitas tertentu. Pria yang lahir di Mount Vernon, New York, AS., pada 28 Desember 1954 ini telah memulai debut layar lebarnya pada 1974 melalui filem Deat Wish yang peran utamanya dijalankan oleh ‘Travolta-nya jaman itu’, Charles Bronson.
Sejak saat itu, Washington secara pasti telah membangun tempatnya sendiri dalam persinemaan dunia dan dunia persinemaan. Sebut saja beberapa hasil kerjanya, Malcolm X [Warner Bros. Pictures | Largo International | 1992], The Siege [20th Century Fox | 1999], The Hurricane [Buena Vista International | 1999], Training Day [Warner Bros. Pictures | 2001], Man on Fire [20th Century Fox | 2004], The Manchurian Candidate [Paramount Pictures | 2004], Déjà Vu [Buena Vista Pictures | 2006], dan seterusnya.
Filem Equalizer ini dibuat di bawah arahan Antoine Fuqua, orang yang juga pernah mengarahkan Washington dalam filem Training Day [2001]. Fuqua seakan telah menjadi nama untuk filem-filem sejenis aksi konspirasi, perang dan intelijen. Sebut saja di antara karya besutannya yang lain, The Replacement Killers [Columbia Pictures | 1998], Tears of the Sun [Columbia Pictures | 2003], Shooter [Paramount Pictures | 2007] dan Olympus Has Fallen [FilmDistrict | 2013]. Sepertinya Fuqua memang selalu mampu meyakinkan para pelakon kelas atas dan pemilik modal untuk bekerja dengannya.
Alina / Tery diperankan oleh bintang muda
Chloë Grace Moretz yang baru berumur 17 tahun pada 2014 ini. Moretz terlibat pertama kali dalam dunia lakon pada serial televisi CBS berjudul The Guardian dalam dua episode. 
Sejak saat itu ia telah tampil dalam setidaknya sepuluh judul serial tivi dan 40an judul filem layar lebar. Serta telah dinominasikan dalam 40an penghargaan dan ia memenangkan hampir setengah dari nominasi itu. Moretz pantas mendapat porsi peran dalam The Equalizer. Ia mengagumkan.  Ia mungkin akan jadi the next Holliwood girl.
Musuh utama McCall, Teddy (Marton Csokas) pada kemunculan pertamanya telah dibangun sebagai “orang yang layak untuk dikhawatirkan oleh McCall”. Tapi kemudian terbukti tidak. McCall jauh di atas kwalitas Teddy. Jauh dari apa yang bisa dibayangkan oleh Teddy. Namun pelakon keturunan Hungaria yang berkewarga-negaraan Selandia Baru ini layak diapresiasi dalam perannya di filem ini. Ia berhasil menunjukkan bagaimana pembunuh berdarah dingin yang menikmati profesinya. 
Tetapi perannya kemudian terasa tidak begitu penting lagi di akhir pertempuran pasukannya melawan McCall. Ia tenggelam dalam porsi yang dimainkan oleh ‘pasukannya’, Csokas tetap memegang kendali komandan sebagai Teddy, tapi ia akhirnya hanya menjadi seorang pembunuh yang mengandalkan senjata mesin. Sementara dalam peran di toko bahan bangunan itu, McCall sama sekali tidak menggunakan senjata api apa pun. Ia membunuh mereka semua dengan peralatan pertukangan.
Filem ini mungkin memang tidak dimaksudkan untuk menampilkan cerita perseteruan seorang hero yang bangkit melawan penjahat yang super hebat. Filem ini adalah tentang seseorang yang melanggar janjinya sendiri ketika ia harus membuat pengecualian, demi orang-orang baru yang masuk kekehidupannya, yang dia sebut "teman". Dan itu berarti menerima diri sendiri, apa adanya.

*****
komen fb
0 komen g
Facebook Comments by Blogger Widgets

0 comments:

Post a Comment