Quote
“Hal pertama yang rusak dalam
perang adalah pelayanan hotel.” ~NN (Versi aslinya: “The first casualty of war
is room service.”
Input
Sudah lama saya tidak melihat filem thriller politik yang
mencekam seperti ini. No Escape [The Weinstein Company, 2015] sedikit banyak
mengingatkan kita pada suasana muram dan menegangkan dalam keadaan perang, atau
lebih tepatnya pembantaian. Filem ini sedikit banyak mengingatkan saya pada
Tears of The Sun [Columbia Pictures, 2003] dan Hotel Rwanda [Metro-Goldwyn-Mayer,
Lionsgate Films, 2004].
Trailer
Review Plot
Seorang insinyur berkebangsaan Amerika, Jack Dwyer (Owen Wilson) ditugaskan oleh perusahaan
tempat dia bekerja ke sebuah negara di Asia Tenggara yang tidak disebutkan
namanya. Satu-satunya clue adalah bahwa negara ini bertetangga dengan Vietnam.
Jack membawa serta istri dan kedua anak perempuannya yang masih bocah untuk
menyambut hidup baru yang menantinya.
Di pesawat, keluarganya sempat berkenalan dengan seorang pria
beraksen Inggris bernama Hammond [Pierce
Brosnan], seorang expatriat. Perkenalan itu berlanjut saat mereka telah
mendarat, ketika Hammond menawarkan tumpangan kepada Jack dan keluarganya,
karena ternyata transportasi yang dijanjikan perusahannya tidak berhasil untuk
menepati skedul, karena sesuatu hal.
Sepanjang perjalanan menuju hotel pada awal malam itu, Jack
menangkap situasi yang ganjil, tetapi ia memilih tidak memperdulikannya. Jack,
tidak tahu, beberapa jam sebelumnya, pemberontak bersenjata telah melancarkan
kudeta dan membunuh Perdana Menteri.
Jack dan istrinya pada awalnya berseloroh tentang bagaimana
mereka telah kembali ke jaman batu: televisi, saluran telefon kabel, saluran
seluler, semua tidak berfungsi. Saat Jack keluar hotel dan menuju kedai majalah
di beberapa blok dari hotelnya, dia terjebak di dalam kerusuhan antara
pemberontak dan pasukan keamanan.
Jack segera mencari jalannya kembali ke hotel. Situasi mengeskalasi
demikian cepat, sampai kemudian mereka menyadari, hotel tempat mereka tinggal
adalah salah satu sasaran amukan para pemberontak. Karena di hotel ini tinggal
para warga negara asing, yang disebut oleh pemberontak telah merampas
kemerdekaan mereka dengan berbagai perjanjian yang busuk dan merugikan mereka.
Jack kemudian juga sadar, bahwa perusahaan tempatnya bekerja
yang bergerak di bidang penyediaan air bersih, memiliki reputasi buruk di mata
pemberontak, dan itu membuat Jack dan keluarganya menjadi salah satu target
utama. Oh, tidak, mereka tidak akan bernegosiasi, mereka akan menangkap dan membunuh
setiap warga asing. Dan, bantuan keamanan bukanlah hal yang bisa diharapkan
lagi.
Jack tentu saja kemudian bergantung pada naluri dasarnya untuk
melindungi diri dan keluarganya. Dan pada saat krusial, Hammond datang dan
mengungkapkan jati dirinya yang sesungguhnya. Ia adalah seorang Agen CIA yang
bertugas ‘membuka jalan’ bagi kelancaran segala kepentingan Amerika di negara
itu. “Mereka, para pemberontak itu, hanya sedang melindungi masa depan
anak-anak mereka dari kerakusan kita.” Menurut saya, di bagian inilah titik
sentral dari filem berdurasi 103 menit ini.
Kata Saya
Sambutan yang dingin terhadap filem ini mungkin disebabkan oleh
cerita yang tidak bisa dikatakan spektakuler: seseorang (dan -kebetulan- ia
bersama keluarganya) terjebak dalam sebuah situasi yang mencekam. Mereka harus
menyelamatkan diri, apapun caranya. Lalu mereka pun dipahamkan kenapa mereka
harus menghadapi segala kesusahan itu. Lalu, dengan pengalaman-pengalaman yang
mendebarkan, mereka berhasil keluar perbatasan, selamat dengan hanya luka-luka
kecil. Cliche? Haha.
Bagaimanapun, felem ini mendatangkan keuntungan dalam catatan
Box Office, melebihi 10 kali lipat dari bujetnya.
Rekomendasi
Saran saya, kalau mencari tontonan berkualitas, percayalah pada
rating, terutama metacritic. Kalau ingin mengobati rasa kangen pada Brosnan
atau Wilson, percaya IMDb. Kalau Anda sedang ‘harus menonton sesuatu’,
tontonlah hanya jika Anda tidak memiliki tontonan lain. Itu terbaik yang bisa
saya katakan. Tetapi, saya sendiri tetap menikmati filem ini. Haha.
Fitur
Genre: Aksi,
Thriller
Cast: Owen
Wilson, Lake Bell, Sterling Jerins, Claire Geare, Pierce Brosnan, Spencer
Garrett, dst.
Sutradara: John
Erick Dowdle
Rating: IMDb
6.8/10 | RT 46% | metacritic 38%
Perusahaan
Produksi: Bold Films, Brothers Dowdle Productions
Distributor: The
Weinstein Company
Runtime: 1j43m
Bujet: USD5juta
Box Office: USD54,5juta
Glosari
NA.
Saran Bacaan
----
Terimakasih telah mengunjungi.[]