Intro
Dalam dunia simbologi dipahami bahwa logo,
maskot, simbol, bukanlah sebuah kebetulan dan tidak datang tanpa makna. Hal-hal
itu adalah representasi dari nilai-nilai yang diusung oleh mereka yang menggunakannya.
Elemen-elemen yang dinilai bukan hanya elemen visual seumpama bentuk gambar
yang hadir dalam logo/maskot/simbol tersebut tapi termasuk juga dan tidak
terbatas pada warna dan intensitasnya.
Postingan ini akan mengajak kita mereview
beberapa logo dan maskot band cadas terkenal namun tidak secara mutlak mengajak
kita memahami maknanya. Kalau kita akan menemukan masifnya penggunaan warna
hitam dalam logo/maskot/simbol terkait dunia musik keras itu karena warna hitam
sudah dianggap identik dengan genre-genre musik bising ini.
Susunan penulisan tidak diperingkatkan
berdasarkan keterkenalan. Seberapapun keberhasilan mereka dalam dunia musik
mereka tetap memiliki massanya tersendiri.
Iron Maiden,
band Heavy Metal asal Inggris yang berdiri pada 1975 memiliki maskot menyerupai
zombie. Maskot ini diberi nama Eddie berasal dari karakter "Eddie The
Head" yang menghiasi sampul album pertama mereka, Iron Maiden [1980].
Sampul itu dikerjakan oleh Derek Riggs. Eddie yang awalnya selalu dilekat pada
tirai panggung pertunjukan Iron Maiden sekarang muncul dalam semua cendera mata
terkait band heavy metal ini: t-shirt, poster, action figure.
Berikut adaptasi Eddie
sebagai Wolverine dari X-Men. Dua kata: Nyata TEROR! Hehe. Ya. Eddie
memang dimaksudkan sebagai karakter yang membawa cita rasa horor, sejalan dengan
idea cadas Maiden.
Iron Maiden sendiri, dalam literatur sejarah, bermakna sebuah alat penyiksaan berbentuk seperti peti mati yang di dalamnya terdapat paku-paku baja. Seram? Hehe.
2. Bad Religion – Crossbuster
Bad Religion menggunakan simbol palang terhadap lambang salib (dikenali
sebagai “Crossbuster” –jadi ingat Ghostbuster :D) yang ketika dipadukan dengan
nama grup mereka, seolah itu adalah penghinaan terhadap Kristianiti. Namun
penggunaan simbol seperti itu sebagai logo band ini nyatanya tidak menimbulkan
kontroversi berbasis keagamaan tersebut. Desain logo ini adalah hasil kerja
kreatif dari seorang Brett Gurewitz pada 1980. Bad Religion adalah band
beraliran punk rock yang dibentuk pada 1979 di Los Angeles - California. Mereka
mengeluarkan album pertama pada 1982 bertajuk “How Could Hell Be Any Worse?” di
bawah label Epitaph. Bad Religion memproduseri sendiri album pertama mereka
ini.
Ide di sebalik nama band dan logo ini –menurut band- tidak dimaksudkan
sebagai penghinaan terhadap Kristianiti atau anti-relijius, tetapi disebut
sebagai cara band mengekspresikan pemahaman mereka terhadap agama dalam maksud
‘segala macam kelompok sosial yang menentukan cara tertentu dalam berpikir atau
membatasi pikiran dalam patron tertentu. Greg Hetson yang menggantikan posisi
Brett Gurewitz karena harus ke panti rehab karena ketergantungan narkoba,
menyebut dalam sebuah wawancara ketika ditanya makna simbol band, “Itu hanyalah
perlawanan terhadap segala macam settingan aturan, dan tampaknya gereja menjadi
sasaran empuk dari itu.” :D Sesuatu yang aneh dalam kalimat itu? Hehe.
Logo pertama GN’R adalah dua pucuk pistol (mungkin S&W) yang terjalin bersama sekuntum mawar, kawat duri, dan tengkorak manusia. Gambar ini bisa dikatakan telah menjadi salah satu desain yang sangat dikenali dalam dunia sejarah musik. Logo ini disebut-sebut sebagai karya Slash yang pertama kali dibikin sebagai lukisan tangan. Namun hal ini sempat dibantah oleh Axl dan ia memberi kredit itu kepada seorang artis tato bernama Bill White. Warna-warna yang terkandung pada logo ini adalah merah, hijau, kuning, hitam, putih, dan perak, masing-masing mewakili gairah, pemberontakan, energi, rasa percaya diri, dan kegembiraan.
Logo lain dari band ini adalah dua pucuk pistol yang terikat oleh
tangkai dari dua bunga mawar yang sedang mekar, dan sebuah lingkaran yang bisa
dipahami sebagai bagian punggung dari sebutir peluru (tempat pelatuk menghantam ketika picu ditarik)
bertuliskan nama band.
Logo yang merepresentasikan secara sempurna nama dari band ini sendiri
disebut-sebut memiliki makna dualitas semacam yin dan yang, yakni cinta/damai
(mawar/roses) dan benci/perang (pistol/guns). Bisa jadi ini terepresentasikan
kemudiannya pada lirik-lirik mereka yang memang mengandungi kedua unsur
tersebut.
GNR juga memiliki logo/insignia terkenal lainnya yang memiliki citarasa –setidaknya pengaruh- relijius: sebilah salib dengan lima tengkorak yang masing-masing ditujukan sebagai representasi anggota band, tanpa pistol dan mawar. Sebenarnya ini adalah gambar untuk sampul album "Appetite For Destruction" yang rilis pada 1987 di bawah label Geffen Record.
Nama Guns N’ Roses sendiri sebenarnya berasal dari band-band asal
personil awal sebelum bergabung dan membentuk band ini. Beberapa dari mereka
berasal dari L.A. Guns dan ada yang berasal dari Holliwood Roses. Simpel bukan?
Hehe.
4. AC/DC
Logo band hard rock asal Australia AC/DC adalah hasil kerja kreatif dari
pengarah kreatif Atlantic Record Bob Defrin dan desainer grafis terkemuka
Gerard Huerta. Logo ini diluncurkan pada 1977 (saat band telah berumur 4 tahun)
bertepatan dengan dirilisnya album ke lima mereka bertajuk “Let There Be Rock”
di bawah label Albert Productions.
Logo band ini sederhana saja, hanya berisi tulisan AC dan DC yang dipisahkan oleh sebuah ikon petir. Ini semakin menegaskan bahwa mereka memang memaksudkan itu sebagai “kelistrikan” (AC/DC dikenali dalam dunia kelistrikan sebagai singkatan untuk Alternating Current -arus bolakbalik- / Direct Current –arus searah-) dan segenap filosofinya yang bermakna utama “energi”, dan itu bisa saja bermaksud CADAS!!. Hhee.
Logo band ini sederhana saja, hanya berisi tulisan AC dan DC yang dipisahkan oleh sebuah ikon petir. Ini semakin menegaskan bahwa mereka memang memaksudkan itu sebagai “kelistrikan” (AC/DC dikenali dalam dunia kelistrikan sebagai singkatan untuk Alternating Current -arus bolakbalik- / Direct Current –arus searah-) dan segenap filosofinya yang bermakna utama “energi”, dan itu bisa saja bermaksud CADAS!!. Hhee.
Huruf yang dipakai dalam tulisan AC/DC itu adalah huruf yang sama dengan
tipografi gothik yang ditemukan
dalam bibel versi Gutenberg.
Pemilihan jenis huruf ini memang dilakukan oleh Huerta untuk memadu-padankan
dengan isi album ini yang memang semi-bible. Warna merah mengapresiasikan
gairah, energi, dan kegembiraan. Sedangkan hitam mewakili semangat keberanian
dan keunggulan.
Ide nama bandnya sendiri berasal dari Margareth Young setelah ia melihat
inisial AC/DC pada sebuah mesin jahit. Margareth adalah saudari dari Malcolm
(gitar rithem, vokal latar, sampai 2014 kemudian digantikan oleh Stevie Young
yang juga pernah mengisi posisi ini pada 1988) and Angus Young (vokal utama).
For Those About To Rock, We Salute You! Heh. :D
Sayreville, New Jersey di Amerika adalah kampung halaman band rock Bon
Jovi yang lahir pada 1983. Mereka merilis album pertama bertajuk “Bon Jovi”
pada 1984 di bawah label Mercury di Amrik dan Vertigo di Eropah. Lambangnya,
“heart and dagger” muncul pada putaran tur New Jersey pada 1988. Logo ini
kemudian menjadi sampul pada album kompilasi “Greatest Hits” pada 2010 yang
berisi 16 lagu (empat di antaranya lagu baru) di bawah Island Records.
Beberapa ahli desain menyebut dugaan mereka bahwa hati berdarah yang
tertusuk belati itu sebagai simbul keremuk-redaman hati perawan Maria atas kematian anaknya, Yesus. Kaitan kepada relijiusitas dalam pendapat seperti itu bisa diberikan kepada bentuk belati yang menyerupai salib. Agak aneh bahwa kita bisa saja berkesimpulan bahwa Kristianiti-lah yang telah mematahkan hati perawan Maria baik atas alasan telah membunuh Yesus ataupun tidak dapat berbuat sesuatu untuk mencegah tragedi itu. Tambahan dengan adanya sayap pada belati yang bisa disimpulkan sebagai “memiliki sifat kesucian (sayap seperti ini biasa disimbulkan –salah satunya- untuk mewakili ‘malaikat’ dalam dunia simbologi, sementara sayap yang mewakili iblis dan kejahatan biasanya dilukis berwarna gelap dan lusuh / compang-camping).
tertusuk belati itu sebagai simbul keremuk-redaman hati perawan Maria atas kematian anaknya, Yesus. Kaitan kepada relijiusitas dalam pendapat seperti itu bisa diberikan kepada bentuk belati yang menyerupai salib. Agak aneh bahwa kita bisa saja berkesimpulan bahwa Kristianiti-lah yang telah mematahkan hati perawan Maria baik atas alasan telah membunuh Yesus ataupun tidak dapat berbuat sesuatu untuk mencegah tragedi itu. Tambahan dengan adanya sayap pada belati yang bisa disimpulkan sebagai “memiliki sifat kesucian (sayap seperti ini biasa disimbulkan –salah satunya- untuk mewakili ‘malaikat’ dalam dunia simbologi, sementara sayap yang mewakili iblis dan kejahatan biasanya dilukis berwarna gelap dan lusuh / compang-camping).
Saya belum punya referensi tentang siapa yang memiliki ide dan karya
kreatif atas logo “Hati dan Belati” ini. Tapi bagi saya ini termasuk salah satu
logo band metal yang menarik ketika disodorkan kepada ide pemaknaan seperti di
atas, terlepas dari Bon Jovi memang salah satu grup rock yang sukses dan juga
menyanyikan banyak lagu yang dipengaruhi nilai-nilai relijius kristiani.
LP ditubuhkan di California Amerika pada 1996. Mengeluarkan album
pertama pada tahun 2000 bertajuk “Hybrid Theory” di bawah label Warner Bros.
Mereka bekerja pada genre Nu Metal dan Rap Metal serta Alternative Metal.
Pernah beredar kabar bahwa sebenarnya nama band adalah Hybrid Theory sementara
Linkin Park adalah nama albumnya.
Selama tiga album pertama, LP memakai logo dari inisial mereka dengan
huruf P terbalik.
Logo resmi LP sebagaimana kita kenali saat ini pertama kali diperkenalkan pada album ke empat mereka bertajuk “Minutes to Midnight” yang rilis di bawah label Warner Bros., dan Machine Shop pada 2007 silam. Logo ini terdapat pada sampul belakang CD album tersebut. Simbol itu sendiri adalah suatu lakaran artistik dari huruf L dan P sebagai inisial band dalam sebuah lingkaran. Logo ini ketika pertama kali diperkenalkan hanya terdiri dari dua warna hitam yang disebutkan mewakili makna dan sifat kemewahan, wibawa, dan sifat underground dari jenis musik yang mereka usung (hitam) dan perak mewakili nilai kemewahan hidup, pencapaian, dan citarasa tinggi dalam kreatifitas.
Ada teori konspirasi yang beredar tentang keterkaitan LP dengan
persaudaraan rahasia Illuminati.
Logo mereka ini justru disebut-sebut sebagai yang menegaskan keterkaitan itu.
Hal yang ditekankan untuk menegaskan keterkaitan itu tentu saja lambang
segitiga (piramid sebagai salah satu unsur utama dalam ke-Illuminati-an) yang
lahir dari interpretasi huruf P dan tentu saja lingkaran tunggal yang bisa
dikaitkan kepada “The All Seeing Eye” yang beken itu. Ditambah lagi lirik-lirik
dalam lagu mereka –terutama sejak Midnight itu- yang punya cukup alasan untuk
membuat orang penasaran akan keterkaitan mereka dengan Illuminati.
7. Nirvana – Smiling Face
Kurt Cobain, Krist Novoselic dan Dave Grohl adalah tiga
orang Amerika
yang membentuk Nirvana di Aberdeen, Washington pada 1987. Band ini hanya bertahan sampai 1994 (7 tahun) menyusul kematian Cobain pada tanggal 4 Maret tahun itu. Selama tahun-tahun itu, Nirvana telah mengeluarkan 3 album studio yakni Bleach (1989), Nevermind (1991), dan In Utero (1993) dan beberapa album kompilasi dan live. Mereka beraliran alternatif rock, grunge rock. Visualisasi Cobain sebagai sebuah cameo pernah muncul di salah satu filem Spider-Man yang dibintangi Tobi Maguire. Di filem itu Cobain menyanyikan lagu pujian terhadap kepahlawanan Spidey. Hal ini sedikit banyak menceritakan kepada kita tentang bagaimana Cobain telah menjadi legenda dalam waktu yang singkat itu.
yang membentuk Nirvana di Aberdeen, Washington pada 1987. Band ini hanya bertahan sampai 1994 (7 tahun) menyusul kematian Cobain pada tanggal 4 Maret tahun itu. Selama tahun-tahun itu, Nirvana telah mengeluarkan 3 album studio yakni Bleach (1989), Nevermind (1991), dan In Utero (1993) dan beberapa album kompilasi dan live. Mereka beraliran alternatif rock, grunge rock. Visualisasi Cobain sebagai sebuah cameo pernah muncul di salah satu filem Spider-Man yang dibintangi Tobi Maguire. Di filem itu Cobain menyanyikan lagu pujian terhadap kepahlawanan Spidey. Hal ini sedikit banyak menceritakan kepada kita tentang bagaimana Cobain telah menjadi legenda dalam waktu yang singkat itu.
8. Van Halen – inisial
Van Halen didirikan di Pasadena, California pada 1972
dengan formasi awal yang bertahan sampai 1985 terdiri dari Eddie Van Halen
(gitar), David Lee Roth (vokal), Alex Van Halen (drum), and Michael Anthony
(bass). Album pertama bertajuk “Van Halen” keluar pada 1978 di bawah label
Warner Bros., dimana telah muncul unsur utama logo band yang terus dipergunakan
hingga saat ini dengan berbagai modifikasi. Unsur utama tersebut adalah
intepretasi artistik dari inisial nama band yakni huruf-huruf VH yang bersayap.
Perubahan pertama pada logo dibuat saat Sammy Hagar
masuk menggantikan Roth pada posisi vokal utama pada 1986. Pada 2012 mereka
merilis album ”A Different Kind of Truth” sebagai album kembalinya Roth kembali
ke VH, logo band kembali berganti pada logo pertama mereka. Logo-logo seumpama
ini ketika hanya terdiri dari huruf-huruf inisial saja, seolah tidak memberi
ruang bagi adanya ide konspiratif di belakangnya. Selain bahwa sayap-sayap pada
logo iti seakan akan membawa VH ke tempat yang tinggi. Ya. VH telah memiliki
tempatnya tersendiri.
Drummer Lars Ulrich dan vokalis / gitaris rithem James Hetfield mendirikan band heavy metal MetallicA
di Los Angeles, California pada 1981. Inspirasi mereka bisa dilacak sampai pada
Motorhead, Black Sabbath, Iron Maiden, Judas Priest, dan Led Zeppelin.
Mereka kemudian mengiklankan di koran lokal akan membentuk sebuah band dan
memerlukan basis serta vokalis. Basis Ron
McGovney kemudian merespon iklan tersebut, jadilah MetalllicA. Namun
McGovney tidak pernah merilis album studio bersama MetallicA, posisinya
kemudian digantikan Cliff Burton.
Sebagai salah satu band heavy metal papan atas, Metallica telah menjual lebih
dari 100 juta keping album.
Bentuk dari logo utama MetallicA adalah intepretasi artistik kreatif
dari nama band itu sendiri dengan huruf pertama M dan huruf terakhir A dibuat
memiliki bentuk yang ‘keras’ dan ‘mengancam’ (mungkin memang itulah filosofi
utama dan pertama dari band ini), selebihnya huruf-huruf itu tidak memiliki
penampilan visual yang khusus. Logo ini sudah muncul sejak album pertama mereka
“Kill ‘Em All” [Megaforce Records | 1983]. Logo ini dan logo-logo yang hadir berikutnya
didesain oleh Hetfield. Pada 1996 saat mereka merilis Load [Electra Records,
Vertigo Records], mereka melakukan penyederhanaan pada logo. Logo sederhana ini
juga dipakai pada album ReLoad [Electra Records, Vertigo Records | 1997].
Logo tersebut tidak terlihat pada album 2003 mereka, “St. Anger”. Ini
adalah album pertama MetallicA dengan basis Robert Trujilo. Sepertinya MetallicA selalu bermasalah kehilangan basis: McGovney tidak pernah merilis album dengan mereka karena diusir dari band dengan alasan ‘tidak berkontribusi apapun, hanya mengikuti saja’, Burton meninggal setelah merilis tiga album bersama MetallicA dan digantikan oleh Jason Newsted yang kemudian memutuskan keluar dari band pada 2001 dengan alasan pribadi dan kondisi kesehatan yang memburuk sementara rumor beredar bahawa ia telah mengalami perdebatan dengan Hetfield terkait keinginannya untuk mengeluarkan album sendiri di samping MetallicA yang mana ide ini tidak disukai oleh Hetfield. Ketidak-munculan logo band pada album ini bisa dipahami sebagai kondisi ‘berkabung’ atau ‘perubahan suasana’, karena sedikit banyak corak musik mereka memang berubah semenjak St. Anger.
adalah album pertama MetallicA dengan basis Robert Trujilo. Sepertinya MetallicA selalu bermasalah kehilangan basis: McGovney tidak pernah merilis album dengan mereka karena diusir dari band dengan alasan ‘tidak berkontribusi apapun, hanya mengikuti saja’, Burton meninggal setelah merilis tiga album bersama MetallicA dan digantikan oleh Jason Newsted yang kemudian memutuskan keluar dari band pada 2001 dengan alasan pribadi dan kondisi kesehatan yang memburuk sementara rumor beredar bahawa ia telah mengalami perdebatan dengan Hetfield terkait keinginannya untuk mengeluarkan album sendiri di samping MetallicA yang mana ide ini tidak disukai oleh Hetfield. Ketidak-munculan logo band pada album ini bisa dipahami sebagai kondisi ‘berkabung’ atau ‘perubahan suasana’, karena sedikit banyak corak musik mereka memang berubah semenjak St. Anger.
Logo MetallicA kembali muncul pada album 2008 mereka, “Death Magnetic”,
seolah menandakan bahwa masa berkabung terhadap pergantian basis dan masa
adaptasi Trujilo telah selesai dan mereka siap menyapa dunia dengan sebuah peti
mati.
Logo Metallica yang dibentuk sebagai intepretasi artistik dari nama band tersebut memang sederhana saja, namun keputusan Hetfield untuk memberi nilai estetis pada huruf awal (M) dan huruf akhir (A) serta membiarkan sisanya 'tak terusik' membuat logo ini mudah dikenali di mana saja dijumpai. Huruf yang dipakai dalam logo ini disebut-sebut sebagai ciptaan seorang Ray Larabie dan huruf-huruf itu dikenal dengan nama “Pastor of Muppets”, kita tentu bisa menebak dari mana nama itu berasal. Tapi ada sedikit hal yang mengganggu dalam timelining sejarah ketika di mana album Master of Puppets [Elektra Records | 1986] adalah album studio ke tiga dari Metallica dan terbit 3 tahun setelah album pertama Kill 'Em All [Megaforce Records] rilis, sementara logo MetallicA sendiri telah muncul sejak album pertama. Bisa saja penamaan (penamaan ulang) jenis huruf tersebut dilakukan kemudian hari setelah Master of Puppets muncul. :)
Logo selanjutnya yang berbentuk ‘bintang ninja’, sebenarnya adalah 4
huruf M pada logo pertama MetallicA yang dibentuk sedemikian rupa sehingga
nampak dinamis. Ini disebut juga adalah ide dari Hetfield namun tidak ada
sumber yang menyatakan kapan persisnya logo ini lahir dan kapan muncul ke
publik secara resmi.
Di Hamburg, bagian utara Jerman, pada 1984, sekumpulan
pemusik membentuk band yang kemudian disebut sebagai salah satu pioneer bagi
genre power metal, Helloween. Album pertama keluar pada 1985, “Walls of
Jericho” [Noise Records]. Setidaknya mereka telah mengeluarkan 14 album studio
dan lebih dari 20 EP (album mini) dan singel.
Logo band Helloween terdiri dari tulisan artistik dari kata Helloween di
mana huruf “O” diintepretasikan kepada kepala labu sebagaimana yang sering
muncul dalam perayaan Halloween, sebuah tradisi Kristen. Mungkin memang dari
sanalah ide dasar nama dan idealisme band ini yang kemudian diadaptasi menjadi
nama band metal yang stereotip-nya ‘harus sangar’ dengan mengubah menjadi Helloween.
Maskot band ini mengandung nilai-nilai horor yang pada saat bersamaan
juga mengandung cita-rasa joke yang
lumayan. Kepala labu yang muncul pada perayaan Halloween memang dimaksudkan
seperti itu: memberi kesan horor namun pada waktu yang sama orang-orang
bergembira merayakannya. Hal ini –terkait dengan Helloween- bisa dianggap
sesuatu yang positif: metal tidak selamanya sesuatu yang keras, kaku, horos,
‘mengancam’, dan serius, tetapi selalu ada ruang untuk candaan.
Nama tidak resmi untuk maskot kepala labu ini adalah Jack O Lantern, dan
sudah muncul sejak sampul album pertama. Cocok.
New York adalah kota di mana band thrash metal Anthrax lahir. Dibentuk
pada 1984 oleh gitaris Scott Ian dan basis Dan Lilker. Band ini diakui sebagai
salah satu band papan atas pada genre thrash metal selama tahun 1980an. Pada
tahun 1984 itu mereka merilis album debut bertajuk “Fistful Metal” dibawah
label Megaforce dan Music for Nations. Logo Anthrax yang dikenali adalah
intepretasi artistik dari nama band tersebut yang bercita rasa dinamis,
enerjik, dan keras.
Namun,
di sebalik itu mereka memiliki maskot yang
diputuskan untuk tidak pernah muncul pada album mereka. Maskot berbentuk
‘kepala kentang’ dengan bibir menyeringai lebar itu diberi nama ‘Not Man’. Not
Man bermain “di luar radar” dan muncul pada merchandise. Not Man tak
semenakutkan kata Anthrax. Mungkin ini adalah bentuk dari sinyal dualitas band yang
salah satunya bisa dianggap sebagai cita rasa humor dari band cadas ini.
12. Megadeth - Vic Rattlehead
Figur tengkorak yang dinamai Vic Rattlehead sebagai maskot band telah muncul sejak album debut ini. Vic adalah tengkorak yang mulutnya terjahit tali baja, matanya tertutup keping baja, telinganya tersumbat potongan baja. Ini mengarahkan intuisi kita pada filosofi kuno dari cina tentang tiga ekor monyet “tidak berbicara apapun, tidak melihat apapun, dan tidak mendengar apapun”.
“Vic”
disebut-sebut sebagai singkatan dari “Victim” (korban). Filosofinya mungkin
bahwa kengerian yang tampak dari figur Vic adalah bukan keinginan dan
pembawaannya, tapi adalah ekses karena ia telah menjadi korban dari sesuatu,
karenanya, “jangan nilai buku dari sampul”.
Sumber: Dari berbagai artikel di internet, terbanyak
wikipedia.
Terimakasih telah mampir.
Mungkin akan bersambung.
Keep Rocking.[Y]